Selasa, 02 Maret 2010

berjalan dalam arus

tentu aku berkubang dalam lumpur
kaki tergores tajam batu
tangan menggapai ranting
telah ku terjang badai
berjalan di riuh hujan
pekat malam kadang membutakan
berlari lari
kadang terjatuh
terseok
dan bangkit lagi


ve, Jogja 05  September 2002

nafas nafas akhirku

ketika hari pergi
ku tetap lmenciummu dalam desah angin
kemanapun pergi
aku hadir di dalamnya hatimu
saat nafasku berhenti berhembus
lihat di kedalaman mataku
semua masih hidup
jangan hitung banyak cintaku
karena ia sebanyak debu tanah
ia menyatu dalam tarikan tarikan nafasku
bahkan di nafas akhirku


ve, Jogja 5 September 2002

sayap sayapku

kelak kurentangkan
dari kubangan raguku
menukik di lautan angkasa
menghempas di antara awan
nyanyianku nyaring
di rentangan gelora
segalanya tinggal sekepakan sayap
dan berakhir di hasrat paruhku


ve, Jogja 23 Juli 2002

terindah

pernah ku tinggalkan waktu
ketika jiwa kita menyatu
tapi kutak ingin
jiwamu masih dijiwaku
yang tlah tercipta
terindah dari yang terindah



ve, jogja 15 Juli 2002

merindu

tersesat dicintamu
mabuk di ruang rindu
terpasung di kenanganmu
coba dengarkan
desah lirih mulut hati
merindu di kesepian
rautmu jejal kepala
lari kemana hatimu ada



ve,Jogja 15 Juli 2002

galau

kucoba rangkai wajahmu
berenang di laut rindu
jiwaku kelana mencari
penuhi gelisah hati
tak jua kutemui
bertemu dalam kata
tapi sunggul ilusi
kau tak pernah datang
di senja itu




ve, jogja 15 Juli 2002

hinggaku

ketika malam
kupandang lekat
sudut sudut lembut wajahmu
mampukanku mencinta
dalam s'gala keadaan
kusentuh lembut
kau ambil nafasku
ketika kau pergi tak kembali
kubiarkan kau jadi pahlawanku
hingga nafas nafas akhirku


ve,jogja 14 Juli 2002

Kekeh

kutak pernah ingin bangun
dari surga duniaku ini
ketika cintamu penuhi
rongga rongga jiwaku
betapa pasrah
dalam reguk cinta
ikhlasmu hidupkanku
membuatku mengerti
kau sungguh hidupku




ve, jogja 14 Juli 2002